Akan ke mana kita setelah mati?
Jika paham komunis mengatakan bahwa segala seuatu di dunia ini berasal dari materi, maka begitu juga dengan akhir dari apapun itu. Setelah kematian, manusia akan kembali menjadi tanah, menjadi debu, menjadi materi.
Teori yang lain menyebutkan bahwa setelah kematian, manusia akan kembali ke sisi Tuhan, dalam keadaan damai dan bersih di sisi-Nya di dalam surga.
Hampir sama dengan teori tersebut, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa setelah kematian kita akan kembali pada Tuhan kita yaitu Allah. Namun, tidak serta merta hal ini menjadikan kita berada di surga. Ada hari di mana semua amal kita akan dihitung dan ditimbang oleh-Nya. Jika amal baik yang lebih berat kita akan ke surga, sebaliknya jika amal buruk yang lebih berat maka nerakalah tempat akhir kita.
Untuk apa kita hidup?
Seseorang yang meyakini bahwa setelah kematian manusia akan kembali menjadi materi maupun kembali ke sisi Tuhan di surga, biasanya hidup hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengejar kebahagiaan dunia. Seorang muslim sekalipun, tak jarang yang memiliki tujuan hidup seperti ini. Kita sering lupa bahwa ada dua akhir setelah kematian. Dua akhir yang bagaikan dua sisi koin. Kalau bukan surga, maka neraka. Tidak ada tempat di antara keduanya. Sekali lagi, kita sering lupa.
Jika kita ingat bahwa ada surga dan neraka yang menanti kita, maka tujuan kita hidup dunia tidak akan semata-mata mencari kebahagiaan dunia. Kita akan selalu berusaha menjadikan hari-hari kita terisi oleh amal-amal baik saja agar timbangan amal kita lebih condong ke arah surga. Kemudian, bagaimanakah standar amal-amal baik tersebut? Allah yang menciptakan kita, maka Dia pulalah yang memiliki hak menentukan mana yang baik mana yang buruk, mana yang benar mana yang salah. Segala petunjuk atas standar ini telah Dia turunkan di dunia yaitu al-Qur'an melalui seorang Rasul yang kesehariannya pun menjadi tuntunan bagi hidup kita.
Setelah ini, semoga kita tidak lagi lupa, bahwa hidup kita di dunia semata-mata adalah untuk beribadah kepada-Nya dan melakukan amal kebaikan. Kita hidup dari Allah, mati kembali pada-Nya, maka di dunia pun hidup kita hanya untuk-Nya.
Post a Comment
Post a Comment