Kalau diingat, sejak kuliah aku sudah jarang banget baca novel. Kalaupun baca, itu pasti novel karangan penulis favoritku saja. Namun, meski udah jarang baca novel, aku lumayan banyak membaca buku self improvement. Kalau disuruh memilih lima buku paling favorit, inilah urutannya.
1. Harry Potter Series
Membaca Harry Potter membawa dampak imajinasi yang sangat luar biasa ketika pertama kali aku membacanya hampir dua puluh tahun silam. Ini adalah novel fantasi yang sangat fantastis. Kalian tentu pernah nonton filmnya kan? Novelnya, sejuta kali lebih bagus daripada filmnya padahal filmnya udah sangat sebagus itu. Koleksi Harry Potter di rak bukuku memang tidak lengkap karena untuk membelinya aku harus menabung saat sekolah dulu. Karenanya, nanti aku akan membelinya lagi untuk anak-anakku.
2. Hercule Poirot Series
Dulu waktu SD, awalnya aku menganggap aku tidak akan bisa memahami novel karya Agatha Christie ini. Aku pun membiarkannya tergeletak di meja, karena yah itu bacaan kakakku, bacaan orang dewasa. Kemudian suatu saat, aku terlalu nggak ada kerjaan sehingga akhirnya mencoba membaca novel ini. Ternyata, alur ceritanya luar biasa. Sosok Hercule Poirot seketika menjadi idolaku di masa kecil dulu. Bahkan hingga sekarang pun aku berpikir bahwa jika Poirot dipertemuka dengan Holmes atau siapapn, tetap Poirot yang akan bisa segera menyelesaikan kasus lebih cepat. You know, Poirot hanya perlu duduk dan berpikir.
3. A Series of Unfortunate Events
Membaca series ini bikin gemes, deg-degan tapi seru. Sejak awal penulisnya udah bilang kalau novel ini tidak akan happy ending. Namun, sampai sekarang aku nggak tau gimana endingnya karena belum selesai membaca jilid ke-12. Pada novel ini menurutku terlalu banyak deskripsi untuk menjelaskan segala sesuatu. Sepertinya si penulis khawatir kalau pembacanya adalah anak-anak yang belum terlalu mengerti. Agak membosankan memang, tetapi aku suka petualangannya. Aku masih berharap novel ini akan happy ending dan Violet, Clauss serta Sunny bisa mengalahkan Count Olaf.
4. 7 Habits of Highly Effective People
Aku membaca buku ini waktu SMA. Buku sekeren ini rupanya ada di perpustakaan sekolah. Wow. Entah siapa yang menyumbang atau mengusulkan untuk membelinya, yang jelas orang itu pasti penikmat buku-buku bagus. Ini adalah buku self improvement yang sangat praktikal dan riil. Meski sudah lupa apa isinya, nyatanya kesan itu masih membekas padaku hingga saat ini. Selain versi "people", ada juga versi "teens". Aku berencana membelinya juga nanti saat anak-anak udah agak besar.
5. Seni Berbicara pada Anak
Ini adalah buku bacaan wajib bagi para orang tua agar bisa menghadapi anak-anak dengan lebih kalem. Yaa walaupun seringkali kita akan kelepasan ngomel, membentak atau apapun itu. Namun setidaknya, buku ini memberi cara pandang baru dalam menghadapi anak berikut contoh riil bagaimana menghadapi anak-anak saat tantrum sekalipun. Aku tidak bilang bahwa aku sudah berhasil menerapkannya, tidak sama sekali. Hanya saja, aku merasa sangat rugi jika tidak pernah membaca buku ini.
Post a Comment
Post a Comment