Setahun lebih pandemi kadang-kadang jadi bikin kangen liburan. Dulu aku sempat berencana mau ke Bandung kalau Haya udah agak mandiri, eh tapi ternyata aku hamil lagi. Bagiku Bandung memang kota yang ngangenin. Walaupun cuma dua tahun di sana, tapi kenangannya padat banget. Kalau ada kesempatan ke Bandung lagi, aku akan mengajak anak-anak melipir ke Lembang karena di sana banyak banget destinasi wisata yang wajib wajib wajib banget dikunjungi. Bukan sok tau gais, aku bisa ngomong gini karena dulu udah pernah ke sana waktu masih berteman sama suami (wkwkwk berteman kok pergi berduaan).
Waktu itu kami pergi berwisata naik motor sewaan. Tahun 2016 sewa motor sehari semalam kalau nggak salah seratus ribuan. Kami berangkat sekitar jam enam pagi dari kosanku di daerah Plesiran. Kami berangkat nggak tau jalan gais, cuma ngandelin Google Maps. Yang kami tahu, ke arah Lembang itu melewati Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Nah di daerah UPI ini ada sebuah jalan yang namanya Geger Kalong disingkat Gerlong. Di sana banyak banget warung makan yang enak, murah dan bervariasi menunya. Kami memutuskan sarapan di sana.
Lanjut ke perjalanan, aku sarankan kalau naik motor kalian pakai jaket dan bawa jas hujan. Soalnya kadang bisa tiba-tiba hujan gitu. Padagal waktu itu aku pergi bulan Juli di mana udah nggak musim hujan kan ya seharusnya. Oya tips satu lagi adalah bawa uang yang banyak buat jajan hahaha. Beneran, serius. Budgetin dulu deh buat liburan ini daripada bawa uang pas-pasan nggak seru nanti. Okay, jadi sekarang akan ke mana kita?
Farm House Lembang
Destinasi wisata Lembang pertama kami adalah Farm House yang baru beroperasi pada tahun 2015. Jadi pas kami ke sana di tahun 2016 masih tergolong baru dan cukup ngehits. Kenapa? Karena desain ala Eropa-nya menjadikan Farm House sebagai destinasi wisata yang instagramable. Hampir semua spot di Farm House ini bagus banget buat foto-foto.
Sebelum masuk ke area wisata, kita harus membayar parkir motor Rp 5.000 (kalau mobil Rp 10.000) dan membeli tiket lebih dulu (ya iyalah). Harga tiket masuk Farm House saat ini adalah Rp 25.000 per orang. Lumayan naik ya karena dulu tahun 2016 kalau nggak salah tiket masuknya cuma lima atau sepuluh ribu dan itu pun sudah mendapatkan satu cangkir susu murni gratis sebagai welome drink.
Bangunan pertama yang akan kalian lalui adalah toko souvenir. Toko souvenir ini semacam menjadi pintu gerbang masuk ke area dalam Farm House. Barang-barang di dalamnya sangat estetik, sayangnya aku nggak sempat foto-foto.
Toko Souvenir Farm House |
Setelah keluar dari Toko Souvenir, kalian akan disambut dengan sepeda merah seperti pada foto di atas (sayangnya nggak bisa dipakai hehe) dan juga hamparan rumput sepanjang jalan yang dibatasi oleh pagar.
Nah, yang paling seru adalah di Farm House ini kita bisa menyewa kostum bergaya Eropa dengan tarif sewa Rp 75.000 per jam. Waktu itu aku nggak mau menyewa kostum soalnya, yah namanya mahasiswa, sukanya ngirit haha. Lagipula karena ramai, sewa bajunya juga antre. Jadi makin males kan. Jadi kalian harus datang pas sepi gais biar bisa sewa baju Eropa dan foto ala-ala.
Selain itu, di sana juga terdapat banyak hewan seperti domba, kelinci, burung dan lain-lain yang sangat cocok kalau kalian mau pergi bersama anak-anak. Karena aku nggak suka binatang, aku memilih beristirahat duduk dan menikmati es krim vanila terenak sepanjang masa. Serius gais, enak banget, beda dengan eskrim di kedai eskrim manapun. Sayangnya harganya cukup mahal yaitu Rp 35.000 untuk satu cup kecil.
Eskrim Vanila Terenak |
Setelah energi kembali terisi, kami melanjutkan melihat-lihat ke sekeliling. Yang paling membuatku tertarik adalah sebuah sumur yang memancarkan air seperti air mancur. Aku iseng aja menamai sumur ini sebagai Sumur Kehidupan. Melihat sumur ini aku jadi ingat komik Doraemon dan Nobita tentang pernah menemukan sebuah kolam yang terdapat sosok peri di sana. Benar-benar Farm House ini bikin kita berimajinasi kemana-mana.
Sumur Kehidupan |
Kemudian ada Rumah Hobit gais. Ya ampun waktu aku melihat rumah Hobit ini rasanya aku ingin membuka pintunya lalu masuk ke dalamnya. Aku berharap semua itu nyata huhuhu, sayangnya nggak. Kalau kalian anak fantasi dan penyuka novel fantasi seperti aku pasti tahu lah rasanya gimana. Begini aja udah seneng banget, gimana kalau beneran ya.
Rumah Hobit |
By the way, maafkan aku ya gais karena salah pose sehingga rumah Hobit-nya ketutupan. Pokoknya bagus lah udah. Sebenarnya masih banyak banget spot yang kece di Farm House ini. Bahkan, mushollanya pun bagus parah dan rapi. Namun, aku nggak bisa foto-foto banyak karena waktu itu rame banget. Aku sarankan kalau ke sana cari momen pas sepi ajalah gais daripada nggak bisa foto-foto cantik. Jangan pas liburan sekolah deh serius. Kalau lagi ramai banget, biasanya parkir mobil di area dalam Farm House juga penuh sehingga kita harus parkir di luar. Dan biasanya tarif parkir di luar area lebih mahal yaitu sekitar Rp 30.000.
Kami menghabiskan waktu di Farm House ini sampai dzuhur. Setelah sholat, aku dan (calon) suami melanjutkan wisata kami berdua. Ke mana? Tunggu di postingan selanjutnya ya. See you!
Wuih mantap udah ke farmhouse. Barkabar kak kalau mau ke Bandung diapa tau pan bisa meet up
ReplyDeleteTentunya saat kondisi sudah aman hihi
Nah ini salah satu wisata yabg bikin aku makin kepengin ke Bandung, Farmhouse ini masuk dalam daftar harus datang! wkwk
ReplyDeleteKalo ke bandung aku pengen juga mampir ke Lembang.. Aku tau tempat ini setelah liat youtubenya kimbab family.. Liat postingan ini jadi pengen kesana lagi deh..
ReplyDeletePengin banget main ke sini :"D udah merencanakan eh ternyata pandemi nggak kelar-kelar. uh :( Btw kalo sekarang harga-harganya semakin mahal nggak ya Mom? hihihi...
ReplyDeleteKeren ya mba tempatnya... Ternyata harga tiketnya ga srmahal yang dibayangin
ReplyDeletePengen ke bandung lagi, terakhir pas kuliah dulu hahhaa
Setuju, Bandung emang ngangeniiin...
ReplyDeleteTerakhir ke lembang belum smpet kesini jih mba, moga setelah pandemi mereda bsa main² ke farm house lembang juga