Cafe Tiga Tjeret, Angkringan Ala Cafe di Surakarta

Sebagai kaum pas-pasan, aku kadang mengalami dilema saat menentukan mau njajan di mana. Pengen nyemil-nyemil cantik, tapi kalau di cafe pasti mahal. Pengen jajanan murah dan enak, tapi kalau njajan di angkringan kok ya nggak estetik blas. Kalian pernah nemu nggak sih angkringan ala cafe gitu? Kalau aku, sepanjang hidupku akhirnya menemukan satu angkringan ala kafe gais, namanya Cafe Tiga Tjeret.

Waktu itu aku sedang jalan-jalan ke Surakarta alias Solo dan bingung mau njajan ke mana seperti yang udah aku ceritain di atas. Soalnya, kali itu adalah pertama kalinya aku menginap di kota Solo berdua aja sama suami dan nggak tahu daerah manapun. Berbekal review Google, sampailah aku dan suami ke Cafe Tiga Tjeret, angkringan ala cafe dengan jajanan yang murah dan tempat yang estetik. Setelah sempat kesasar, lelah kami terbayar juga dengan makan di sana haha. Cafe Tiga Tjeret ini berlokasi di Jl. Ronggowarsito No. 97, Keprabon, Banjarsari, Surakarta.

Suasana malam hari Cafe Tiga Tjeret lumayan mencolok dilihat dari kejauhan. Lampu-lampunya yang bulat dan besar terlihat menonjol. Aksen kayunya membuat penampakannya makin elegan. Nggak cuma itu, hiasan lampu-lampu kecil yang kerlap-kerlip juga bikin suasana malam makin romantis. Cocok banget deh ke sana bersama pasangan gais. Kalau bisa pasangan halal ya, biar barokah.

Memasuki area dalam cafe, kita langsung disambut oleh stand memanjang yang isinya banyak banget jajanan mulai dari kue basah, jajan pasar, gorengan, sate-satean sampai nasi-nasian. Wait, sate-satean dan nasi-nasian itu bukan sate dan nasi mainan yaa haha. Jadi, di sana ada sate usus, sate kerang, sate telor puyuh, sate udang, sate daging dan masih banyak lah. Begitu pun dengan nasi, ada nasi goreng, nasi teri, nasi bandeng, nasi bakar dan macam-macam. Konsepnya, kita langsung ambil makanan yang kita mau lalu bayar di kasir.

Setelah membayar makanan, kita tinggal duduk dan makan deh di kursi yang udah disediakan. Sebaiknya ada satu orang yang nyari tempat saat kita pesan makan, soalnya rame banget Cafe Tiga Tjeret ini. Mungkin ya karena makanannya murah dan tempatnya asik. Padahal udah tiga lantai loh gais, tapi tetap saja penuh. Waktu itu aku gantian sama suami buat pesan makan. Pokoknya kalau kalian ke sana mending agak sore atau reservasi dulu biar kebagian tempat. Oya kalau minumannya kita pesan dulu baru nanti diantar. Segala jenis wedang ada di sana. Bayangin, wedang jahe aja banyak banget macamnya seperti wedang jahe teh, wedang jahe nanas, wedang jahe coklat, wedang jahe coklat tape, wedang jahe tape, wedang jahe tape nanas dan lain-lain. Hitung aja kombinasinya gais, masih ingat kan rumus kombinasi pas SMA? Hehehe.

Konsep angkringan masih melekat banget di Cafe Tiga Tjeret ini. Selain karena menu makanan yang dijejer dan self service, juga karena tempat duduk di sana rata-rata memanjang sehingga bisa diisi banyak orang. Kalian bisa banget tuh bertegur sapa atau bahkan ngobrol sama orang yang duduk di samping kalian kalau mau dan nggak punya malu. Namun, kalau kalian ingin privasi ada juga kok tempat duduk yang bisa buat berdua aja. Aku pun waktu itu memilih duduk di meja bundar yang kapasitasnya empat orang. Meja bundar ini dinaungi oleh payung transparan karena letaknya di bagian outdoor. Payung ini beneran berfungsi gais. Pas aku ke sana, tiba-tiba datang gerimis-gerimis mesra gitu. Untung tempat duduk kami ada payungnya. Kalau nggak, ya bayangin aja masa iya aku lari-lari sambil bawa segala macam sate dan gorengan yang udah aku pesan gais.

Jajanan di Cafe Tiga Tjeret ini terbilang murah, mulai dari tiga ribuan waktu itu (tahun 2017). Semoga aja harganya nggak naik. Agak kalap juga sebenarnya waktu itu karena saking murahnya. Untuk rasa, menurutku lumayan lah. Ada yang enak, ada juga yang biasa. Kalau ini soal selera sih ya. Tapi sepertinya kalau sering ke sana bakal tahu apa aja menu yang recommended. Karena saat itu adalah kali pertamaku dan suami, ya kami random aja memilih apa yang mau kami makan.

Ada satu hal yang menarik dari Cafe Tiga Tjeret ini yaitu tempat cuci tangannya terbuat dari tiga ceret besar berbahan alumunium. Ceret atau tjeret adalah tempat air minum itu loh gais. Biar nggak bingung lihat foto di bawah aja ya. Beruntung aku sempat motret bagian paling ikonik ini. Kalau nggak, jadi susah kan aku menjelaskannya ke kalian.

Awalnya aku pikir cafe ini diberi nama Cafe Tiga Tjeret karena ada tiga ceret sebagai pengganti wastafel. Namun ternyata, tiga ceret itu ada filosofinya. Jadi pada umumnya, angkringan biasanya menyediakan tiga ceret dengan isi yang berbeda di setiap ceretnya yaitu air hangat, teh dan wedang jahe. Kalau di Cafe Tiga Tjeret, nggak literally seperti itu gais. Meski begitu tetap ada kok pilihan menu air hangat, teh dan juga wedang jahe.

Aku pribadi berani ngasih nilai 7.5/10 untuk Cafe Tiga Tjeret ini. Dengan konsep yang oke dan estetik, cafe ini nggak hanya cocok buat njajan tapi juga buat selfie. Kalau kalian ingin makan banyak, kenyang dengan harga murah dan rasa yang lumayan, Cafe Tiga Tjeret ini pilihan yang tepat gais.