Sekarang waktu ditanya soal hobi rasanya malu kalau mau jawab membaca buku. Haha, itu hobi masa muda kali! Kalau sekarang? Mana sempat baca buku. Sempat deng kalau yang dimaksud buku adalah diktat kalkulus atau aljabar. Selebihnya, nggak pernah sama sekali.
Sejak kecil memang aku hobi membaca. Berawal dari komik Doraemon, aku sudah membaca ratusan komik dan juga novel fiksi lainnya. Kebiasaan membaca ini berlangsung sejak aku bisa membaca hingga SMA.
Menginjak bangku kuliah, aku hampir nggak pernah lagi baca novel. Paling sesekali aja baca buku self development. Kenapa ya? Sepertinya karena kesibukan mahasiswa baru yang sedang diospek dan juga tugas-tugas kuliah yang seabreg dan susah dipahami.
Oh ya satu lagi, karena uang saku bulanan pas-pasan maka aku jadi jarang membeli buku baru. Waktu itu sebenarnya sudah banyak sih beredar buku yang bisa dibaca secara online, tetapi aku kurang suka baca buku online. Soalnya bikin mataku cepat lelah.
Berarti kalau dihitung-hitung, sejak kuliah sampai sekarang sudah 13 tahun aku jarang banget membaca buku. Sepanjang waktu itu, buku yang aku baca bisa dihitung jari. Hmm, miris banget ya. Apalagi sekarang aku punya dua balita, makin-makin deh nggak sempat baca buku.
Setelah aku renungkan, rasa bersalah karena tidak membaca buku itu terus hadir lho dalam pikiranku. Bayangin aja, di rumahku ada dua rak buku besar yang penuh dengan buku. Sebagian buku belum aku baca sama sekali. Nggak heran kan kalau aku terus merasa bersalah?
Nggak cuma itu, aku juga merasa bersalah pada diriku sendiri. Jarang membaca buku bikin otakku jadi beku. Daya imajinasiku berkurang drastis, kreativitasku tidak berkembang, wawasanku pun jadi terbatas. Nggak bisa nih aku begini terus.
Bagaimana caranya agar bisa tetap menambah wawasan dan mengembangkan imajinasi tanpa harus membaca buku? Jawabannya ada di Storytel.
Storytel
Storytel adalah aplikasi audiobook yang menyediakan ribuan buku best seller untuk didengarkan. Iya, didengarkan. Nggak hanya audiobook Indonesia, di Storytel kita juga bisa mendengarkan buku dari berbagai negara seperti Game of Thrones dll.
Tren mendengarkan buku ini makin populer lho dari hari ke hari. Mulai banyak orang yang mendengarkan buku di sela-sela pekerjaannya. Entah itu saat perjalanan pulang kantor, saat traveling atau saat memasak seperti aku. Nggak ada alasan lagi kan untuk nggak nambah wawasan. Mendengarkan juga termasuk salah satu cara melatih otak untuk berpikir komprehensif lho.
Pasti kalian udah kepengen mendengarkan buku juga ya? Oke, aku kasih tahu caranya ya. Pertama instal dulu Aplikasi Storytel untuk iOS atau Aplikasi Storytel untuk Android. Kalau udah, tinggal bikin akun aja. Sekarang lagi ada harga promo lho untuk berlangganan Storytel yaitu Rp 39.000 per bulan. Tenang, sebelum berlangganan, ada free trial selama 7 hari kok.
Fitur yang aku suka di Storytel adalah rak buku. Jadi berasa punya perpustakaan beneran hehe. Rak buku ini berisi buku-buku yang sedang didengarkan, yang akan didengarkan maupun yang sudah selesai. Bisa difilter dan diurutkan berdasarkan judul, penulis atau berdasarkan waktu.
Kategori Buku
Di aplikasi Storytel ada sekitar 20 kategori buku yang bisa dibaca. Wow, apa aja ya?
1. Romance
Kategori romance pasti ada dong. Hampir semua orang suka katogori ini nggak sih. Mau mendengarkan Divortiare karya Ika Natassa? Cuss meluncur ke kategori romance.
2. Fiction
Aku penikmat buku-buku fiksi tetapi belum banyak buku fiksi Indonesia yang aku baca. Aku selalu penasaran dengan Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Ternyata ada juga di Storytel. Selain itu juga ada buku Selamat Tinggal karya Tere Liye di kategori ini.
3. Teens & Young Adult
Ngomongin kategori teens & young adult, pikiranku langsung membawaku ke Dilan haha. Kalau nggak ya Mariposa. Atau kalau buku luar ada The Hunger Games. Wah, berasa muda lagi aku saat mendengarkan buku-buku kategori ini. Kalian punya rekomendasi buku kategori teens & young adult yang harus aku dengarkan nggak nih?
4. History
Siapa yang suka ngantuk kalau baca buku sejarah? Hehe, sama. Tapi kalau mendengarkan buku sejarah ternyata malah bikin pikiran melayang-layang ke masa lampau. Berasa terjun langsung ke sana. Coba deh dengarkan buku Sapiens karya Yuval Noah Harari. Sapiens ini termasuk dalam buku best seller New York Times lho.
Kategori lainnya masih banyak Bun. Ada Fantasy & Science Fiction, Poetry & Short Stories, Business & Economy, Pop Culture, Kids dan lain-lain. Oya, di Storytel juga ada beberapa e-book yang bisa dibaca kalau mau dan sempat.
Buku yang Sedang Aku Dengarkan di Storytel
Aku tentu saja mendengarkan Harry Potter Audiobook sebagai buku pertamaku di Storytel. Naratornya adalah Stephen Fry. Aksennya British. Yang aku suka dari Stephen Fry adalah saat menirukan suara karakter di Harry Potter cukup mirip.
Nostalgia banget nggak sih dibacain buku Harry Potter jilid satu tuh. Aku berasa kembali jadi diriku saat masih anak-anak. Tapi sekarang dengan tujuan yang berbeda.
Kalau dulu aku baca Harry Potter ya memang karena punya waktu luang dan ingin tahu ceritanya seperti apa. Aku langsung jatuh cinta pada jilid pertama dan memutuskan jadi fans berat J.K Rowling. Konyolnya, waktu itu aku pikir J.K. Rowling itu laki-laki, haha.
Kalau sekarang, aku punya tujuan lain saat mendengarkan Harry Potter Audiobook. Tujuan utamaku adalah belajar listening.
Setahun yang lalu aku mengikuti tes IELTS. Skorku overall cuma 6.5 dengan skor listening adalah 6. Sedih banget. Seandainya skor listeningku naik sedikit aja jadi 6.5, maka otomatis skor overallku bisa naik jadi 7. Cukup buat mendaftar beasiswa doktoral luar negeri.
Makanya sekarang aku getol banget belajar IELTS terutama listening. Sengaja aku memilih mendengarkan Harry Potter karena aksen naratornya kan British banget. Cocok untuk tes IELTS.
Untungnya lagi, di Storytel ada juga Harry Potter versi e-book. Jadi, saat aku mendengar sebuah kata yang nggak familiar aku bisa langsung cek di e-book.
Doakan tes IELTS ku berikutnya mendapat skor overall minimal 7 ya teman-teman. Sekarang, aku mau lanjut dengerin Harry Potter Audiobook dulu di Storytel. Byebye!
males baca, nah storytel audiobook bisa jadi alternatif. Apalagi di akhir pekan, untuk para genk mageran, pakai audibook adalah cara baru menikmati bacaan.
ReplyDeletesenang sekali mengetahui klo ada Storytel yang bisa menceritakan isi buku kepada kita. Bisa dilakukan di mana pun dan kapanpun
ReplyDeletedi jaman now serba digital, storytel membuat kita bisa menikmati isi buku dengan cara baru yaa
ReplyDeleteIya ya dengan mendengarkan narator berbahasa asing di storytel bisa kita jadikan sebagai ajang belajar untuk memperbaiki bahasa asing kita. Ide bagus nih
ReplyDeleteAmiin, semoga nilai IELTS maksimal ya mbak, jadi inget beberapa bulan lalu ikutan juga. Yes, latihannya bisa lewat storytel ini yaa.
ReplyDeleteBaru pertama kali di Indonesia sih ya.. ada aplikasi audiobook begini..
ReplyDeleteBagus banget buat meningkatkan minat literasi masyarakat Indonesia, terutama anak muda zaman sekarang yang senang dengan kemudahan.
Cerita kita kayaknya 11-12 deh Mbak. Dari kecil suka baca. Waktu kuliah sukanya baca self development. Pas udah punya anak 2 sekarang ini nggak sempat baca buku sama sekali. Aku tuh sampai akhirnya buku-buku yang belum aku baca, aku hibahin sekalian aja Mbak. Dari pada di rumah tergeletak gitu aja. Untungnya ada aplikasi online maca Storytel. Ngebantu banget buat orang kayak kita ini.
ReplyDelete